Menteri Amran Berkomiten Menjalankan Integritas di Kementan

By Admin


nusakini.com - Yogyakarta— Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) menyatakan, keberhasilan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berkaitan dengan tercapainya target suatu program. Justan mencontohkan dengan kesuksesan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada empat komoditas strategis.

"Artinya, pembinaan integritas itu nyambung dengan keberhasilan program," ujar Irjen Kementan, Justan R Siahaan saat membuka "Forum Nasional Sistem Pengendalian Intern di Lingkup Kementerian Pertanian" di Yogyakarta, Kamis (14/12/2017) malam. Swasembada tercapai untuk komoditas beras, jagung, bawang merah, dan cabai.

Tak sekadar itu, Kementan pun mendapat apresiasi dan penghargaan dari berbagai instansi atas keberhasilannya mewujudkan lingkungan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Antara lain, baru - baru ini Kementan termasuk satu dari 10 instansi pemerintah pusat yang menyabet penghargaan Unit Pengendalian Gratifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Selain itu, sebelumnya Balai Besar Pelatihan dan Penyuluhan Batang Kaluku dan Balai Sertifikasi dan Pengujian Mutu Hewan Bogor mendapat juga predikat sebagai unit WBK, Wilayah Bebas dari Korupsi," imbuh Justan.

Kesuksesan tersebut tidak terlepas lepas dari berbagai kebijakan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang memprioritaskan integritas dalam tata kelola Kementan. Integritas pula yang membedakannya dengan menteri-menteri sebelumnya. Contohnya, berhenti memimpin PT Tiran, perusahaan yang dirintisnya sejak kali pertama ditugaskan sebagai Mentan. Kedua, senang familinya tak lulus seleksi masuk Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP).

Lalu, menjadi perintis penandatanganan nota integritas terhadap seluruh petinggi di lingkungan Kementan yang kemudian mendorong KPK, agar kementerian/lembaga lain melakukan hal sama. Tak heran, bila kemudian KPK memberikan apresiasi kepada Menteri Amran sela pemberian penghargaan kepada 10 kementerian.

"Hanya Kementan yang dipuji keberhasilannya dari 10 yang berhasil. Menyebutnya, 'Amran itu hebat. Sudah dapat UPG terbaik dan swasembada empat komoditas'," ucap Justan mengulang pernyataan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang.

Selain integritas, kesuksesan tersebut tercapai karena Menteri Amran selalu fokus dan mengontrol kinerja bawahannya. Setidaknya tiga kali dalam sehari serta rutin mengontak keberadaan "anak buahnya" untuk mengetahui progres suatu program. "Dia telepon, tanya saya di mana. Itu contoh," ungkapnya.

Di sisi lain, dia mengakui, penerapan SPIP belum efektif dan sempurna. Karenanya, Justan berharap, Menteri Amran tak segera diganti. "Paling tidak, dua tahun lagi, biar SPIP ini jalan," ingin Justan.

Justan juga berharap melalui forum tersebut nantinya akan mendapatkan formulasi mitigasi risiko terbaik. Tujuannya, hal-hal yang menghambat capaian target di suatu unit organisasi bisa diselesaikan dengan cepat dan dicari jalan keluarnya. "Kalau tiap tahun tujuan tercapai, visi lumbung pangan dunia pasti tercapai," tandas Justan. (pr/eg)